Rabu, 08 Desember 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN

Istilah public relations baru dikenal mulai abad 20 di amerika serikat. Gejala public relations timbul sejak adanya manusia pertama yaitu adam dan hawa. Gejala tersebut ditandai dengan adanya:

- Hubungan seseorang dengan orang lain

- Pembeitahuan seseorang kepada orang lain

- Upaya seseorang mempengaruhi orang lain

Di eropa, praktek public relations dapat dilihat sejak jaman gilda, organisasi yang anggotanya orang-rang berpenghasilan sama, mereka memperkenalkan produksinya dengan teknik komunikasi informatif tentang kualitas produk dan manfaatnya bagi pemakai barang. Dengan cara tersebut mereka berhasil merebut pasar bagi hasil produksinya

Ada dua konsep yang mendasari pertumbuhan dan perkembangan public relations:

  1. Konsep tradisional suatu bisnis:

1. Tertutup

2. Terbatas

3. Eksternal

  1. Konsep modern suatu bisnis

1. Terbuka

2. Tersebar luas

3. Internal/eksternal

Konsep Tradisional Vs Konsep Modern

1. Konsep bisnis tradisional

Dalam konsep bisnis tradisional lembaga/perusahaan selalu menutupi peristiwa buruk/negatif yang menimpanya, karena dianggap dapat menjatuhkan nama baik lembaga/perusahaan. Padahal cepat atau lambat akan terbongkar dan masyarakat mengetahuinya.

Adanya keterbatasan dalam memasarkan produk dan jasa, lembaga/perusahaan hanya memproduksi barang/jasa sesuai dengan kebutuhan daerahnya saja.

Orientasi awal kegiatan public relations hanya untuk masyarakat di luar organisasi/perusahaan saja dan mengabaikan keberadaan publik internal, sehingga seringkali muncul peristiwa ketidakharmonisan hubungan vertikal atau horisontal.

2. Konsep bisnis modern

Dalam konsep bisnis modern lembaga/perusahaan menyadari pentingnya informasi yang sesuai fakta, jelas, terbuka dan jujur agar publik mengetahui secara jelas kejdian yang menimpa organisasi/perusahaan

Dalam konsep ini lembaga/perusahaan memproduksi barang/jasa dan memasarkannya secara luas, memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas tanpa batas.

Konsep public reltions modern diarahkan pada dua arah publik yaitu internal dan eksternal. Pro menjadi penghubung kedua belah pihak dengan menjelaskan dan mempertemukan keinginan kedua belah pihak.

PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS

Public relations adalah gabungan dari dua buah kata yaitu "public" dan "relations" istilah "public" dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai “publik” secara universal yaitu: "sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal" selanjutnya pengertian publik ini berkembang dan dapat dilihat dari berbagai klasifikasi, antara lain: publik dilihat secara kuantitatif, geografis, psikologis, dan sosiologis.

PENGERTIAN PUBLIC

1. Publik Secara Kuantitatif

Publik secara kuantitatif: ditandai dengan adanya jumlah orang-orang yang berada dalam suatu kelompok tertentu. Publik dapat terbentuk jika didalamnya memenuhi syarat jumlah yakni terdiri dari dua orang atau lebih di mana kesemuanya itu mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal, misalnya: dua orang sahabat, sepasang suami istri, sepuluh orang, seratus orang dsb

2. Publik Secara Geografis

Publlik secara geografis adalah "sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat/wilayah tertentu di mana mereka mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal" Seperti publik lokal, regional, nasional; Atas dasar ini seseorang mempunyai kepentingan yang sama untuk membuat kartu penduduk, mengikuti pemilu dan sebagainya.

3. Publik secara Psikologis

Publik secara psikologis "ditandai dengan adanya sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal, tanpa ada kaitannya dengan tempat di mana mereka berada”. Misalnya : sejumlah orang mempunyai minat dan kepentingan dengan rokok "Gudang Garam", pasta gigi "Pepsodent", air minum "Aqua" dsb. Jika produk-produk tersebut hilang di pasaran mereka merasa kehilangan, karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi.

4. Publik secara Sosiologis

Publik secara sosiologis "ditandai dengan adanya sejumlah orang yang mempunyai keinginan yang sama, dasar yang sama, dan berkehendak untuk memecahkan masalah sosial secara bersama-sama" Misalnya sejumlah orang yang mempunyai keinginan uang sama untuk memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat seperti masalah "penggusuran tanah", "mogok kerja di suatu perusahaan karena gajih yang kurang memadai", dsb.

Dari pengertian "publik" seperti dijelaskan di atas dapat digabarkan bahwa bentuk kelompok seperti itu belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu istilah "public" diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi "publik". Dengan demikian istilah "public" dalam kaitannya dengan Public Relations diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "masyarakat" tidaklah tepat, karena "masyarakat" dalam bahasa Inggris adalah "society". Secara ilmiah karakteristik "masyarakat" berbeda dengan "publik

KARAKTERISTIK "MASYARAKAT" (SOCIETY)

1. Heterogen

Terdiri dari berbagai kalangan: tingkat pendidikan, umur, agama, pekerjaan, kebudayaan dan adat istiadat.

2. Anonim

Individu-individu yang ada di masyarakat tidak saling mengenal. Seperti pemirsa televisi, pendengar radio pembaca surat kabar dsb.

3. Large

Masyarakat sangat luas, besar sekali, tidak terbatas. Seperti masyarakat Indonesia.

Karena karakteristik publik" dengan "Masyarakat" itu berbeda pengertiannya, maka dalam mempelajari Public Relations kata "public" diterjemahkan sebagai "publik" saja, dengan mengacu pada prinsip batasan publik yang telah dijelaskan di muka.

Dalam Konteks Public Relations kata "public" diartikan "sekelompok orang yang mempunyai minat, perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatu hal yang menyangkut organisasi/ lembaga/perusahaan tertentu"

PENGERTIAN RELATIONS

Dalam bahasa Indonesia kata Relation (tanpa huruf "s" di belakangnya) diterjemahkan sebagai "hubungan". Dalam konteks PR Relations (mengunakan huruf "s") menunjukkan arti "jamak". Dengan demikian "hubungan" di sini dalam arti jamak pula. Dalam arti kata kegiatan PR pada pelaksanaannya melibatkan berbagai macam hubungan, dikarenakan banyaknya publik yang perlu dilayani dan dibina hubungan baiknya.

Pengertian Public Relations secara etimologis adalah gabungan dari dua buah kata yaitu:

Public :Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi "publik" yaitu: "sekelompok orang yang mempunyai minat, perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatu hal yang menyangkut organisasi/ lembaga/perusahaan tertentu“

Relations :Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia "hubungan-hubungan" dalam arti menyangkut banyak hubungan

Menurut M.O. Palapah dan Atang Syamsudin

Public Relations adalah suatu bentuk spesialisasi komunikasi yang bertujuan untuk memajukan saling pengertian dan kerjasama antara publik-publik berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan bersama.

Menurut Public Relations News

Public Relations adalah fungi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebiaksanaan dan prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publiknya.

Menurut Howard Bonham

Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu.

ESENSI PUBLIC RELATIONS

Public Relations mempunyai prinsip yang berkaitan dengan "etika, kejujuran/ kebenaran dan kepercayaan". Ketiga hal ini menjadi pegangan bagi praktisi PR dalam melakukan program kegiatannya guna mencapai goodwill sesuai harapan yang dikehendaki.

Untuk mencapai tujuan public relations secara baik, praktisi PR harus memahami secara jelas esensi public relations sehingga profesi PR mempunyai karakter yang spesifik yang berbeda dengan karakter bidang komunikasi lainnya

Menurut F. Rachmadi, ada 4 esensi PR:

  1. PR merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik/masyarakat.
  2. Sasaran PR adalah menciptakan opini publik yang favorable, menguntungkan semua pihak.
  3. PR merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik dari orgnisasi/perusahaan
  4. PR adalah usaha yang kontinyu untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik. Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual confidence, dan good image.

Dari pendapat di atas, maka dapat dirumuskan bahwa tujuan PR secara umum/universal yaitu menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi publik yang bersangkutan dan memperbaikinya apabila citra itu menurun/rusak.

Dengan demikian 4 hal yang prinsipil dari tujuan PR adalah:

  1. Menciptakan citra yang baik
  2. Memelihara citra yang baik
  3. Meningkatkan citra yang baik
  4. Memperbaiki citra jika citra organisasi kita menurun/rusak.

Citra menurut Frank Jefkins adalah the picture in our head (Gambar yang ada di kepala kita) yang terdiri dari:

1. Mirror image

2. Current image

3. Multiple image

4. Corporate image

5. Product image.

Mirror image

"Cermin" yang dipantulkan dari perusahaan dengan menitikberatkan pada tingkah laku manajemen perusahaan; menyangkut tingkah laku kepemimpinan atau tingkah laku personel-personelnya. Image tidak dibentuk oleh kata-kata tapi oleh fakta-fakta yang ada yang terlihat dari tingkah laku manajemen dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan. Contoh: Depag merupakan departemen terkorup

Current image

Current artinya kabar yang beredar. Citra yang bertolak dari pengetahuan dan pengalaman publik terhadap organisasi tertentu. Pengalaman seseorang mendapat pelayanan dari sebuah perusahaan, baik atau buruknya akan diceritakan kepada orang lain. Pegetahuan dan pengalaman ini akan beredar hingga akan membentuk citra yang baik atau buruk. Seperti pengalaman transaksi di bank BNI, BCA, BRI, PT. POS, menggunakan jasa kereta api dsb., Pengalaman menginap di Hotel Horison.

Multiple image

Image yang bermacam-macam dari publiknya terhadap perusahaan/organisasi yang ditimbulkan oleh orang yang mewakili perusahaan/organisasi dengan tingkah laku yang tidak seirama dengan asas/tujuan perusahaan/organisasi. Seorang PRO harus menyampaikan manajeman prusahaan terhadap publik secara utuh dan terbuka, sehingga tidak terjadi kesalapahaman.

Corporate image

Citra organisasi/perusahaan yang didasarkan pada:

1. Reputasi (baik buruknya nama perusahaan)

2. Aktivitas (kegiatan-kegiatannya)

3. Programnya

4. Perilaku manajemen perusahaan.

Product image.

Didasarkan pada kualitas, performance, selling point, atau mempunyai sifat jual tersendiri yang berbeda dengan perusahaan lain. Seperti produk Eiger, Tupperware, C-59 dsb.

1. Tidak dijual di toko-toko lain, tapi melalui cabang-cabang.

  1. Mementingkan kualitas bukan sekedar estetika, atau untuk segmen konsumen tertentu.
  2. Pelayanan khusus; seperti bisa ditukar di agen mana saja, dsb.

Fungsi public relations.

Menurut Betrand R. Canfield

  1. It should serve the public's interest

Mengabdi kepada kepentingan publik

  1. Maintain good communication

memelihara komunikasi yang baik

  1. Stress good moral and manners

Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik

RUANG LINGKUP PUBLIC RELATIONS

Public Relations ditujukan kepada dua jenis sasaran/publik, yaitu publik internal dan publik eksternal. Kedua macam publik ini dikenal pula dengan istilah stakeholder, dengan demikian dapat pula dikategorikan sebagai internal stakeholders dan eksternal stakeholders. Atas dasar kedua jenis sasaran/publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dibagi kedalam dua jenis hubungan yaitu internal relations dan eksternal relations. Publik internal adalah publik yang berada di dalam organisasi dan publik eksternal yaitu publik yang berada di luar organisasi.

HUMAS PEMERINTAH

Yang dimaksud membina hubungan dengan pemerintah adalah mengakrabkan diri dengan pimpinan instansi pemerintah setempat, setidaknya dengan humas instansi bersangkutan. Tujuannya adalah untuk memperlancar hubungan kerja bilamana suatu saat diperlukan dan mempermudah penyelesaian masalah jika suatu saat terjadi salah pengertian.

Instansi pemerintah terdiri dari atas berbagai jenis, misalnya kantor pemerintahan, kantor pajak, kantor polisi, bank, kantor telepon, PLN dan sebagainya. Membina hubungan baik dengan pemerintah dapat dilakukan dengan:

- Melakukan anjangsono atau kunjungan kerja,

- Mengundang pemerintah untuk meresmikan cabang perusahaan,

- Mengirimkan kalender, agenda berkala organisasi/perusahaan dan bahan publikasi lainnya,

- Mengirimkan kartu ucapan selamat hari raya,

- Mengirimkan ucapan selamat hari ulang tahun/hari jadi pemerintah setempat,

- Menyampaikan ucapan belasungkawa,

- Membantu penanganan musibah,

- Dan lain-lain

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut seorang kepala bagian humas akan dikenal, bahkan akan dianggap sahabat, karena telah menunjukkan perhatian kepada mereka. Karena seseorang akan menaruh perhatian kepada kita apbila disentuh hatinya. Seorang petugas humas yang andal dituntuk untuk memiliki dedikasi yang tinggi dan memiliki gagasan yang banyak untuk membina hubungan dengan pemerintah.

Menurut Sam Black dalam bukunya Practical Public Relations ada dua klasifikasi humas pemerintahan yaitu:

  1. Humas Pemerintahan pusat

Central Government Public Relations

  1. Humas Pemerintahan Daerah

Local Government Public Relations

HUMAS PEMERINTAHAN PUSAT

Ada tiga tugas humas pemerintahan pusat:

  • Menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan dan hasil yang telah dicapai
  • Menerangkan dan mendidik publik menganai perundang-undangan, peraturan-peraturan dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan warga negara
  • Menasihati pimpinan departeman dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan.

BAGIAN-BAGIAN HUMAS PEMERINTAH PUSAT

Menurut Sam Black ada 4 bagian:

  1. Press Office (Biro pers)
  2. Broadcasting Section (Biro siaran)
  3. Publicity Section (Biro Publisitas)
  4. Intelligence Section (Biro Intelijen)

  1. Press Office (Biro pers)

Yaitu bagian yang berhubungan dengan pekerjaan pers.

- Biro ini menyediakan bahan berita bagi surat kabar, majalah dan media massa lainnya

- PRO dituntut mampu menangani hal-hal yang berkaitan dengan pernyataan menteri, perkembangan di parlemen, perundang-undangan, peraturan-peraturan, laporan-laporan dll.

- Tugasnya mengatur konferensi pers, press tour, dan mengelola press release

  1. Broadcasting Section (Biro siaran)

- Yaitu bagian yang berhubungan dengan pekerjaan media massa elektronik

- Biro ini menyediakan bahan berita bagi media massa elektronik

- Tugasnya mengatur konferensi pers, press tour, dan mengelola press release

  1. Publicity Section (Biro Publisitas)

- Yaitu bagian yang bertugas mengelola film, poster, selebaran (leaflet), periklanan dan yang bersifat publikasi lainnya.

  1. Intelligence Section (Biro Intelijen)

- Yaitu bagian yang bertugas mengumpulkan informasi dari publik mengenai kegiatan departemen, yang akan disampaikan kepada biro pers atau biro publisitas.

- Menyelidiki opini publik atas kebijaksanaan pemerintah

HUMAS PEMERINTAH DAERAH

Pengoganisasian dan mekanisme kerja humas pemerintahan pusat dan humas pemerintahan daerah pada hakekatnya sama, perbedaannya hanya dalam ruang lingkup, yaitu perlunya tambahan bagian khusus karena adanya norma kehidupan yang spesifik.

Menurut Sam Black, ada empat tujuan utama humas pemerintahan daerah, yaitu:

  1. To keep citizens informed of the council’s policy and its day-by-day activities;
  2. To give them opportunity of expressing views on important new projects before final decision are taken by the council;
  3. To enlighten citizens on the way in which the systems of local government works and to inform them of their rights and responsibilities;
  4. To promote a sense of civic pride.

Artinya:

  1. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari.
  2. Memberi kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan.
  3. Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka.
  4. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara.

PUBLIC RELATIONS DAN PERSUASI

Yang dimaksud dengan persuasif (ajakan, bujukan) adalah suatu tindakan yang berdasarkan segi-segi psikologis, yang dapat membangkitkan kesadaran individu. Di negara-negara demokratis usaha mempengaruhi opini publik, sikap dan tingkah laku hanya diperbolehkan dengan cara-cara persuasif, yaitu dengan menggunakan komunikasi yang informatif.

TEORI PERSUASI

Menurut pendapat beberapa ahli seperti Newcomb, Janis, Cartwright, Graves, dll., bahwa pelaksanaan persuasi dapat menggunakan metode:

1. Metode Partisipasi, yaitu mengikutsertakan seseorang/publik kedalam suatu kegiatan agar timbul saling pengertian diantara mereka. Partisipasi dapat menghilangkan stereotypes atau prejudice antar individu/kelompok/bangsa atau negara.

2. Metode Asosiasi, yaitu penyajian sesuatu yang dihubungkan dengan suatu peristiwa atau objek yang populer dan menarik perhatian publik.

3. Icing device, yaitu menyajikan sesuatu message dengan menggunakan emotional appeal agar menjadi lebih menarik dan menimbulkan kesan yang tidak mudah dilupakan.

4. Paly-off idea, yaitu penyajian message yang mengandung sugesti (anjuran), yang apabila anjuran itu ditaati maka hasilnya pasti akan memuaskan.

5. Fear-arrousing, yaitu menyajikan suatu message yang dapat menimbulkan rasa khawatir atau takut bila tidak mematuhi informasi-informasi yang dikemukakan.

Persuasi dapat juga dilakukan dengan proses AIDDA

A : Attention (Perhatian)

I : Interest (minat/tertarik)

D : desire (keinginan)

D :decide (keputusan)

A :action (Tindakan)

PERAN PUBLIC RELATIONS DI PEMERINTAH

- Pemerintah menyentuh setiap aspek masyarakat, dan hampir setiap pemerintah dihadapi terkait erat dengan dan mengandalkan humas

- Sangat mirip. tujuan demokrasi itu sendiri berbanding erat tujuan public relations

- Pemerintahan demokratis berhasil mempertahankan hubungan dengan konstituen responsif atas dasar saling pengertian dan komunikasi dua arah

- Tanpa informasi dan kewarganegaraan aktif, dipilih dan sebagai pejabat menunjuk kehilangan kontak dengan kebutuhan sejati dan kepentingan konstituen mereka.

- Aktivitas PR pemerintah, banyak dianut oleh istilah-istilah seperti urusan publik, informasi publik, dan komunikasi publik, telah berkembang sebagai respon politik dan administratif untuk mencapai berbagai tujuan organisasi.

- Mereka adalah komponen kunci dari sistem administrasi, khusus dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara rakyat dan pemerintah birokrasi

- Jumlah orang yang dipekerjakan sebagai praktisi PR pemerintah sulit untuk menunjukkan pekerjaan karena berbagai gelar dan keengganan dari beberapa lembaga pemerintah untuk disebut sebagai "hanya PR", "publisitas anggaran", "mesin propaganda" atau "spin doctors".

- PR tujuan spesifik akan bervariasi dari agen ke agen, tapi dasar pembenaran untuk beristirahat relatios umum pemerintahan pada dua premis mendasar, bahwa pemerintahan demokratis :

1. Harus melaporkan kegiatannya kepada warga,

2. Administrasi pemerintahan yang efektif memerlukan partisipasi aktif dan dukungan warga.

Keseluruhan tujuan dari program-program PR pemerintah. terlepas dari tingkat pemerintahan, memiliki setidaknya tiga hal yang sama:

1. Memberitahukan konstituen mengenai kegiatan-kegiatan instansi pemerintah

2. Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah (misalnya, pemungutan suara, tepi jalan, daur ulang), serta kepatuhan pada peraturan program (misalnya, sabuk pengaman wajib digunakan, antirokok tata cara);

3. membina warga didirikan dukungan untuk kebijakan dan program (misalnya, bantuan asing, walfare).

MENJAGA PEMBERITAHUAN MASYARAKAT

- Tugas utama praktisi public relations pemerintah adalah untuk memberi. Banyak tanggung jawab peran dan lain ditugaskan pemerintah tertentu praktisi, banyak dari penting dan cakupan yang sangat besar, tetapi menjamin informasi terus mengalir ke orang luar dan dalam umumnya pemerintah adalah prioritas utama.

PARTISIPASI WARGA NEGARA DALAM PEMERINTAHAN

- Penting tetapi sering diabaikan praktisi tanggung jawab pemerintah adalah meminta dan memotivasi keterlibatan warga negara dalam pemerintahan, termasuk proses pengambilan keputusan.

- Walikota hambatan sering bersifat internal, karena pejabat terpilih dan administrator mungkin enggan untuk memiliki rencana dirumuskan dengan hati-hati mereka yang diubah oleh berbagai kepentingan dan sudut pandang keterlibatan warga tak terelakkan menghasilkann trade-off yang melekat pada warga mendorong masukan:

- Dalam birokrasi yang ideal tidak ada tempat bagi partisipasi warga. warga negara tidak memiliki keahlian teknis, tidak terbiasa dengan rutinitas birokrasi, dan secara emosional terlibat dalam masalah-masalah bukannya memihak dan rasional. Warga berada di luar hirarki dan karena itu sulit untuk dikendalikan. sebagai akibatnya, partisipasi dapat meningkatkan waktu yg diatapi dgn jerami untuk mencapai keputusan serta tingkat konflik.

HAMBATAN PUBLIC RELATIONS PEMERINTAH YANG EFEKTIF

- Praktisi PR dalam bentuk pemerintah banyak dialog yang bermakna yang diperlukan untuk membuat demokrasi bekerja. membawa pekerjaan mereka dengan kewajiban warga negara untuk bertindak sebagai perantara antara pejabat terpilih dan staf dan warga negara mereka konstituen. Namun, pekerjaan membangun dan mempertahankan hubungan pemerintah dan warga negara terhambat oleh dua faktor utama: publik apatis dan legislatif permusuhan.

APATIS PUBLIK

- Tidak seperti kebanyakan operasi bisnis, praktisi pemerintah biasanya tidak dapat menargetkan segmen kecil masyarakat luas untuk mencapai hasil yang diinginkan dan mengabaikan orang-orang lain. Produsen mobil, misalnya, mungkin akan puas dengan mencapai sukses dengan 10 atau 20 persen dari pembelian mobil orang dewasa di negara ini. Pemerintah berupaya untuk melayani semua pembayar pajak, atau setidaknya sebagian besar mungkin. Ini adalah tugas yang sangat sulit, membuat hampir tidak mungkin karena kurangnya minat di antara banyak warga.

Harus adanya dialog antara kedua pihak antara masyarakat dengan pemerintahan sehingga permasalahan yang

HUMAS PERUSAHAN

RUANG LINGKUP PUBLIC RELATIONS PERUSAHAAN

Public Relations ditujukan kepada dua jenis sasaran/publik, yaitu publik internal dan publik eksternal. Kedua macam publik ini dikenal pula dengan istilah stakeholder, dengan demikian dapat pula dikategorikan sebagai internal stakeholders dan eksternal stakeholders.

Atas dasar kedua jenis sasaran/publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dibagi kedalam dua jenis hubungan yaitu internal relations dan eksternal relations.

INTERNAL PUBLIC RELATIONS

Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Publik internal perusahaan:

  1. Pegawai (employee) = employee relations
  2. Menejer (manager) = manager relations
  3. Pemegang saham (stockholder) = stockholder relations
  4. Buruh (labour) = labour relations

Publik internal pada lembaga pendidikan suatu universitas:

  1. Pimpinan (manager) = manager relations
  2. Fakultas (faculty) = faculty relations
  3. Staf/pegawai (staff/employee) = staff/employee relations
  4. Yayasan (foundation) = foundation relations
  5. Dewan Komisaris/pengawas (trustee) = trustee relations
  6. Dosen (lecturer) = lecturer relations
  7. Mahasiswa (student) = student relations

Tujuan membina hubungan dengan publik internal adalah “untuk menciptakan hubungan baik yang harmonis dalam rangka memperoleh kesediaan kerja sama di antara orang-orang yang menjadi bagian dari organisasi/perusahaan serta menjadikan orang-orang tersebut untuk ikut berpartisipasi dan berprestasi lebih tinggi dengan mendapatkan kepuasan”.

Membina Hubungan dengan Publik Internal

1. Employee Relations

Karyawan/pegawai merupakan potensi yang sangat berarti dalam menentukan suksesnya organisasi/perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya membina hubungan baik dengan mereka.

2. Manager Relations

Yaitu kegiatan PR untuk memelihara hubungan baik dengan para manajer di lingkungan perusahaan. Manajer adalah orang-orang yang mengabdikan diri bagi kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan. Mereka adalah orang-orang yang credible, capable dan accaptable untuk memajukan perusahaan. Manajer adalah orang-orang pilihan, mereka mempunyai kontribusi teradap berbagai kebijakan manajemen yang sangat menentukan maju-mundurnya perusahaan, mereka memikul tanggung jawab besar, sehingga diperlukan upaya menjalin hubungan baik dengan mereka dengan cara: memberikan uang tunjangan jabatan, menyediakan rumah dinas, kendaraan dinas dan sebagainya.

3. Labour Relations

Yaitu kegiatan PR dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan perusahaan dengan para buruh. PR harus melakukan tindakan-tindakan preventif supaya tidak timbul masalah-masalah dan menciptakan hubungan harmonis antara kedua belah pihak. PR harus membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi seperti tuntutan kenaikan upah, mogok kerja, PHK, keselamatan kerja dsb.

4. Stockholder Relations

Yaitu kegiatan PR dalam angka memelihara hubungan baik dengan para pemegang saham. Kegiatan ini tidak bisa dikesampingkan karena besar-kecilnya perusahaan tergantung modal.

1. Mengucapkan selamat kepada pemegang saham yang baru

2. Memberikan laporan

3. Mengirimkan majalah perusahaan

4. Mengadakan pertemuan

PUBLIK EKSTERNAL SUATU PERUSAHAAN:

  1. Pers (Press)
  2. Pemerintah (Government)
  3. Masyarakat sekitar (Community)
  4. Rekanan/pemasok (Suplier)
  5. Pelanggan (Customer)
  6. Konsumen (Consumer)
  7. Bidang pendidikan (Educational)
  8. Publik umum (General Public)

Tujuan membina hubungan baik dengan publik eksternal:

"Untuk memperoleh dan meningkatan citra yang baik dari publik eksternal terhadap organisasi/perusahaan serta untuk mendapatkan kepercayaan dan penilaian yang positif dari publiknya bila perlu utuk memperbaki citra tersebut"

MENJALIN HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN

(CUSTOMER RELATIONS)

Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para pelanggan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa pelanggan dan perusahaan satu sama lain saling membutuhkan.

Hubungan baik yang dilakukan dengan para pelanggan merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang PRO perusahaan.

SIAPAKAH PELANGGAN?

Orang yang selalu memerlukan perusahaan/produk perusahaan

PRODUK PELANGGAN

RUMAH SAKIT PASIEN TETAP

BANK NASABAH

KONSULTAN KLIEN

DLL.

PRINSIP-PRINSIP CUSTOMER RELATIONS

  • PADA DASARNYA SETIAP ORANG INGIN DIAKUI KEBERADAANNYA
  • SETIAP ORANG AKAN MERASA SENANG JIKA DISIKAPI SECARA RAMAH
  • SETIAP ORANG MEMILIKI HAK YANG SAMA DILAYANI
  • PEMBELI ADALAH RAJA

ASAS-ASAS
CUSTOMER RELATIONS

  • KOMITMEN
  • TANGGUNG JAWAB
  • KETEPATAN WAKTU
  • KUALITAS LAYANAN
  • KEPUASAN
  • KEUNTUNGAN
  • KEADILAN

HAL-HAL YANG DISUKAI PELANGGAN

  • KEBEBASAN
  • KELELUASAAN
  • PRIVASI
  • KENYAMANAN
  • KEAMANAN
  • KEMUDAHAN
  • KEBERSIHAN
  • KEINDAHAN

Customer Relations secara operasional dilakukan dalam bentuk:

  • Penyediaan sarana/prasarana yang bagus untuk pelanggan; seperti tempat parkir yang luas, toilet yang memadai, ruang tunggu yang nyaman, tempat ibadah, pendingin ruangan, dan sebagainya.
  • Mengadakan program undian berhadiah baik secara berkala maupun insidentil.

Kegiatan Customer Relations di antaranya:

  • Sebuah hotel memberikan ucapan selamat lebaran kepada para tamu langganannya.
  • Sebuah bank memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada nasabahnya.
  • Pemberian kalender dari PT.Pos untuk pelanggan.
  • Pemberian buku telepon dari PT.Telkom untuk para pelanggan telepon.

CONSUMER RELATIONS

Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang dibuat/dijual dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.

Sebagian besar prinsip-prinsip consumer relations sama dengan customer relations

BENTUK-BENTUK KEGIATAN CONSUMER RELATIONS

  • Melalui periklanan di media cetak maupun elektronik
  • Melakukan publisitas
  • Menjaga kualitas barang/jasa
  • Menjaga kualitas layanan

SUPPLIER RELATIONS

Yaitu kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan dengan para leveransir (orang yang memasok barang) agar segala kebutuhan organisasi/ perusahaan/ instansi dapat dipenuhi dengan baik.

Untuk menjaga keberlangsungan pengiriman barang, seorang PRO harus dapat memberikan pelayanan yang baik kepada para supplier untuk menjaga loyalitas supplier terhadap perusahaan, sehingga aktivitas dan produksi perusahaan dapat berlangsung dengan baik

PRINSIP-PRINSIP SUPPLIER RELATIONS

  • SUPPLIER RELATIONS DILAKSANAKAN SECARA TERUS-MENERUS
  • MELAKUKAN KOMUNIKASI MENGENAI PERKEMBANGAN DAN PENYESUAIAN HARGA BARANG/JASA
  • MEMEGANG PRINSIP KETERBUKAAN DAN KEJUJURAN DENGAN SUPPLIER

BUDAYA MUTU KORPORASI SEBAGAI BENTUK CONSUMER DAN CUSTOMER RELATIONS

SALAH SATU UPAYA MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN KONSUMEN DAN PELANGGAN ADALAH DENGAN CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA MUTU KORPORASI

SECARA SPESIFIK BUDAYA MUTU KORPORASI DIIMPLEMENTASIKAN DALAM KUALITAS PRODUK

SEJAK TAHUN 1980-AN DUNIA BISNIS DAN INDUSTRI MENYADARI PENTINGYA PRODUK BERKUALITAS, RELIABLE, ANDAL DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU, JIKA TIDAK MAKA KONSUMEN AKAN MENINGGALKAN DAN BERALIH KE PRODUK LAIN.

PRODUK BERMUTU SEKARANG INI BUKAN LAGI BERSIFAT “PILIHAN” TAPI SEBUAH KEHARUSAN YANG TIDAK TERELAKKAN JIKA PERUSAHAAN INGIN TETAP EKSIS.

MUTU HARUS BERKELANJUTAN KARENA TUNTUTAN CUSTOMER TERHADAP MUTU PRODUK TERUS MENINGKAT, JIKA TIDAK AKAN DIAMBIL ALIH OLEH KOMPETITOR

KATEGORI MUTU PRODUK

  1. MUTU DALAM ARTI BERNILAINYA SUATU PRODUK SELAKU HARDWARE, YAKNI BENDA FISIK YANG MEMBANGKITKAN (TIDAK HANYA KEBANGGAN) BAGI PEMILIKNYA TETAPI JUGA KEHANDALAN. CONTOH: TOYOTA, HONDA, SONY, XEROX
  1. MUTU PRODUK SELAKU PROSES PENCIPTAAN YANG MENYEBEBKAN LAHIRNYA PRODUK-PRODUK BERMUTU SECARA KONSISTEN, NYARIS DENGAN TINGKAT CACAT PRODUK YANG NOL PERSEN. ADANYA PRODUK CACAT AKAN MENIMBILKAN KOMPLAIN DARI DARI PEMBELI DAN AKAN MENIMBULKAN KERUGIAN.

10 INTI NILAI KEUNGGULAN

  1. KUALITAS SESUAI HARAPAN KONSUMEN/PELANGGAN
  2. KEPEMIMPINAN
  3. PERBAIKAN BERKELANJUTAN
  4. PARTISIPASI TOTAL KARYAWAN
  5. CEPAT TANGGAP PADA GEJALA KETIDAKPUASAN CUSTOMER
  6. RANCANGAN DAN PEMEELIHARAAN MUTU
  7. PANDANGAN JANGKA PANJANG
  8. MANAJEMEN BERDASARKAN FAKTA
  9. PENGEMBANGAN KEMITRAAN
  10. TANGGUNGJAWAB KOMUNITAS

STANDARISASI KUALITAS PERUSAHAAN/PRODUK

UNTUK MENGUKUR STANDAR KUALITAS PERUSAHAAN/PRODUK DIGUNAKAN BERBAGAI UKURAN DI ANTARANYA: TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM), TOTAL QUALITY CONTROL (TQC) DAN INTERNATIONAL STANDARIZATION ORGANIZATION (ISO)

TQM BERARTI “NEAR ZERO” DEFECT DALAM SETIAP PRODUK DAN LAYANAN, DENGAN TOTAL CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI TUJUAN

“SIX STEP TO SIX SIGMA” DALAM PERUSAHAAN MOTOROLLA UNTUK MENCAPAI TQM

Identify the product you create or the service you provide. In other words, answer the question. “What is my mission?”

Identify the person who actually pays for the products and services that the company produces.

Identify what you need in order to provide a product or service that satisfies the customer.

Identify the process for doing your work. In other words, break down operations into steps and tasks, chart the flow of work from supplier to customer, spot tasks that are prone to error, and measure the defect rate and cycle time.

Redefine the process so that it is mistake-proof and so that wasted effort is eliminated. If a task adds no value, throw it out.

1 komentar: